Davide Frattesi menjadi pahlawan kemenangan Inter Milan atas Bayern Munchen dalam leg pertama perempat final Liga Champions, Rabu (9/4/2025). Golnya di menit akhir memastikan kemenangan 2-1 bagi Inter di Allianz Arena. Namun, gol tersebut memiliki makna yang jauh lebih dalam. Frattesi mencetak gol dalam kondisi emosional, setelah baru saja kehilangan nenek tercinta.
Persembahan untuk Sang Nenek Tercinta
Frattesi sangat dekat dengan neneknya, yang baru saja meninggal. Kehilangan ini begitu menghentak dirinya. Dalam wawancara dengan Sky Sport Italia, Frattesi mengungkapkan bahwa meskipun ia selalu menganggap mentalitas adalah kekuatan terbesar, kepergian neneknya terasa sangat sulit. “Saya sangat dekat dengan nenek. Kehilangannya sangat berat,” kata Frattesi.
Gol di Munich dipersembahkan untuk sang nenek. Frattesi percaya neneknya turut membantu mencetak gol tersebut. “Saya yakin dia ikut serta dalam gol ini,” ungkap Frattesi dengan haru. “Saya berharap dia bisa melihat saya dari atas sana.”
Beberapa jam sebelum pertandingan, Frattesi mengumumkan kabar duka lewat media sosial, dengan foto kebersamaan mereka saat merayakan gelar Scudetto. Gol yang ia cetak di Allianz Arena menjadi penghormatan terakhir untuk neneknya. Selebrasi dengan tangan terangkat seolah mengirimkan pesan untuk neneknya yang telah meninggal.
Persembahan Gol dan Pentingnya Kemenangan
Frattesi juga menyoroti pentingnya kemenangan ini bagi tim. “Meski ada kritik setelah imbang dengan Parma, kami tetap solid dan fokus,” ujarnya. Kemenangan 2-1 atas Bayern memberikan keunggulan menjelang leg kedua di San Siro. Frattesi menekankan pentingnya konsistensi tim di tiga kompetisi yang mereka jalani.
Strategi Menghadapi Leg Kedua
Frattesi menyadari Bayern akan lebih ofensif di leg kedua. Ia menekankan bahwa Inter perlu memanfaatkan serangan balik secara efektif. “Mereka pasti akan menyerang lebih banyak,” kata Frattesi. “Kami harus siap memanfaatkan serangan balik dengan klinis.”
Kesimpulan: Kekuatan Mental Frattesi yang Menginspirasi
Gol Frattesi bukan hanya soal teknik atau kebetulan. Itu adalah simbol dari kekuatan mental dan ketulusan hati. Meskipun dilanda kesedihan, Frattesi tetap tampil gemilang. Ini menunjukkan bahwa dalam sepak bola, mentalitas adalah kunci, dan terkadang, kekuatan terbesar datang dari cinta dan kenangan terhadap orang yang kita sayangi.