Setiap turnamen besar melahirkan talenta istimewa dan bintang baru, tidak terkecuali pada ajang sepakbola terbesar di Asia Tenggara pada Desember-Janu
Siapa yang akan menjadi bintang Asia Tenggara berikutnya seperti Chanatip Songkrasin, Noh Alam Shah, Safee Sali, Lee Cong Vinh atau Bambang Pamungkas?
Sepakbola adalah olahraga yang tidak berhenti melakukan regenerasi, dengan bintang-bintang muda selalu bermunculan untuk menggantikan generasi lama.
Dari Sieng Chanthea hingga Ilhan Fandi dan Marselino Ferdinan, banyak talenta muda yang siap mencuat di Asia Tenggara, dan ajang Piala AFF menjadi panggung yang sempurna bagi mereka untuk mulai bersinar.
Pada edisi sebelumnya, bek kiri tim nasional Indonesia Pratama Arhan dinobatkan sebagai pemain muda terbaik dan mendapatkan trofi Piala AFF NXGN perdana. Lalu siapa yang akan mengangkat trofi itu di edisi kali ini?
Sepanjang turnamen, GOAL akan menilai para pemain muda ini berdasarkan performa mereka, hingga menganugerahkan pemain terbaik U-21 dengan trofi Piala AFF NXGN.
1.Marselino Ferdinan (Indonesia)
Marselino Ferdinan adalah permata sepakbola Indonesia
Lahir pada 9 September 2004, Marselino bergabung dengan tim junior Persebaya Surabaya di usia 14 tahun dan berhasil promosi ke skuad utama hanya dua tahun berselang.
Gelandang serang serbabisa ini melakoni debut Liga 1 pada September 2021, dan dua bulan kemudian mencetak gol liga pertamanya untuk menyelamatkan Persebaya dari kekalahan kontra Arema, memaksakan skor imbang 2-2. โฝ
Masuk daftar 60 talenta muda sepakbola paling menjanjikan versi media Inggris The Guardian pada 2021, Marselino memperkuat Indonesia dari U-16, U-20, U-23, hingga akhirnya beraksi bersama timnas senior untuk kali pertama kontra Timor Leste, Januari 2022. ๐
Di umur 17 tahun 4 bulan dan 18 hari, Marselino merupakan debutan termuda kedua sepanjang sejarah Indonesia, hanya kalah dari Ronaldo Kwateh, dan menjadi pencetak gol termuda Tim Merah-Putih setelah membobol gawang Nepal, Juni kemarin, dalam kemenangan 7-0 di babak kualifikasi Piala Asia 2023.
Duel lini tengah Indonesia dan Kamboja yang ketat membuat Marselino kesulitan mengembangkan permainan di laga perdana Piala AFF 2022, tetapi ia tetap mampu menyuguhkan momen istimewa ketika pergerakannya beberapa kali dilanggar pada area berbahaya dan tentu ketika menyuplai assist untuk gol kedua yang dicetak Witan Sulaeman.
Setelah diistirahatkan saat menghadapi Brunei dan hanya menjadi 'cameo' di tiga menit terakhir saat melawan Thailand. Marselino dipercaya menjadi starter saat bertandang ke Filipina dan tidak mengecewakan pelatih dengan mencetak gol indah di penghujung babak pertama. Marselino kemudian dipercaya sebagai starter pada dua leg semi-final menghadapi Vietnam, meski akhirnya Indonesia harus tumbang dengan agregat 2-0.
2.Pratama Arhan (Indonesia)
Pratama Arhan menjadi salah satu pemain muda yang akan sangat dinantikan aksinya pada ajang Piala AFF 2022 ini.
Pemain yang bermain di posisi bek kiri ini menjadi pemain yang mendapatkan trofi GOAL NXGN Piala AFF perdana saat dinobatkan sebagai pemain muda terbaik Piala AFF tahun lalu.
Arhan menjadi bagian penting tim nasional Indonesia yang melaju ke pertandingan final melalui performanya yang luar biasa.
Kemampuan menyerang yang agresif di sisi kiri, kontribusi pertahanan yang sangat baik, senjata 'rahasia' lemparan ke dalam jauh, hingga tendangan mematikan yang siap dilepaskan kapan saja.
Performa gemilang tersebut membuat Arhan mendapatkan kesempatan melanjutkan karir sepakbolanya di Jepang bersama Tokyo Verdy.
Sangat layak dinantikan seberapa jauh perkembangan Arhan semenjak mendapatkan gemblengan di Jepang.
Arhan tampil baik di pertandingan perdana Piala AFF 2022 dengan menyumbang satu assist dan memberi keamanan di lini belakang meski sempat membuat satu blunder yang nyaris dimanfaatkan Kamboja. Sayang ia harus ditarik keluar pada awal babak kedua karena cedera.
Di laga ketiga, performa disiplin Pratama Arhan di sisi kiri memaksa Thailand lebih banyak melakukan serangan di sisi kanan pertahanan Indonesia. Kemudian, ia menciptakan assist kedua melalui lemparan ke dalam jauh ciri khasnya untuk membantu Indonesia menang 2-1 di markas Filipina.
Pratama kemudian selalu tampil 90 menit pada dua leg semi-final menghadapi Vietnam, meski akhirnya Indonesia harus tumbang dengan agregat 2-0.
3.Ilhan Fandi (Singapura)
Talenta belia Singapura Ilhan Fandi siap mencuri perhatian di kancah AFF Mitsubishi Electric Cup 2022.
Putra ketiga dari legenda sepakbola Singapura Fandi Ahmad, pada Maret lalu Ilhan bikin sejarah saat turun memperkuat timnas senior kontra Malaysia bersama dua kakak lelakinya, Irfan dan Ikhsan, menandai kali pertama tiga bersaudara sekaligus merumput untuk skuad The Lions.
Itu adalah penampilan internasional kedua untuk Ilhan dari total empat cap yang telah dibukukannya sejauh ini.
Tak bisa dimungkiri, sang ayah berperan besar dalam perjalanan karier pemuda 20 tahun ini. Seperti anak-anak Fandi yang lain, Ilhan diarahkan untuk serius menimba ilmu sepakbola, dikirim untuk belajar dan berlatih di Inggris sebelum pulang dan bergabung ke Young Lions, klub top Singapura yang kesohor dengan akademinya.
Bersinar di Young Lions, Ilhan hijrah menuju Albirex Niigata, tim satelit dari Jepang yang berkompetisi di Liga Primer Singapura. Sang penyerang mengemas total 17 gol (2 untuk Young Lions, 15 bersama Albirex) dalam 20 penampilan liga pada 2022.
Desember ini, Ilhan meneken kontrak dengan tim Divisi II Belgia Deinze. Ia menjadi anak kedua dari Fandi yang merumput di Eropa, mengikuti jejak Ikhsan yang pernah berkarier di Norwegia.
Ilhan tidak mengecewakan di laga perdana Piala AFF 2022 dengan menyumbang gol perdana Singapura di turnamen saat menghadapi Myanmar. Setelah itu, ia gagal memberi kontribusi gol dan ditarik di babak kedua saat melawan Laos dan Vietnam. Pada laga pamungkas melawan Malaysia, ia harus duduk di bangku cadangan karena cedera.
4.Sieng Chanthea (Kamboja)
Sieng Chanthea adalah salah satu anak muda harapan publik sepakbola Kamboja di AFF Mitsubishi Electric Cup 2022.
Produk Bati Youth Football Academy milik federasi Kamboja, Chanthea pertama kali mengorbit pada pertengahan 2019 setelah menandai debutnya bersama timnas senior dengan mencetak satu gol dalam kemenangan 2-0 atas Pakistan di Kualifikasi Piala Dunia 2022 di usia baru 16 tahun.
Desember 2019, nama Chanthea masuk buku sejarah sebagai pencetak gol tercepat sepanjang sejarah SEA Games usai membobol gawang Myanmar hanya 18 detik dari sepak mula!
Di level klub, sang penyerang belia memperkuat Boeung Ket FC, memainkan peranan kunci dalam keberhasilan tim menjuarai Liga Primer Kamboja 2020.
Baru berulang tahun ke-20 bulan September kemarin, Chanthea telah mengoleksi 21 penampilan untuk skuad senior Kamboja.
Seperti diprediksi, Chanthea kembali menjadi andalan Kamboja saat menjalani laga perdana melawan Filipina. Meski tidak menyumbang kontribusi assist dan gol, performanya di lini depan sangat membantu tim meraih kemenangan mengejutkan dengan skor 3-2.
Bertandang melawan Indonesia, pergerakan Chanthea sangat berbahaya ketika melancarkan serangan balik, tetapi pertahanan tuan rumah mampu meredamnya sehingga kembali gagal menyumbang kontribusi gol.
Chantea terus menunjukkan pergerakan yang membahayakan di dua laga tersisa, hingga akhirnya ia sukses mencetak gol saat Kamboja menghadapi Thailand di laga pamungkas. Sayang golnya tidak mampu menyelamatkan timnya dari kekalahan, sehingga Kamboja gagal menembus fase gugur.
5.Sandro Reyes (Filipina)
Sandro Reyes adalah gelandang muda potensial di sepakbola Filipina.
Pada usia 9 tahun, Reyes bergabung dengan FCB Escola, akademi anggota La Masia yang bergengsi. Kemudian, ia bergabung dengan akademi Santboia FC, di divisi lima Spanyol.
Pada 2021, Reyes bergabung dengan klub Filipina ADT. Dia melakukan debut ADT dalam pertandingan melawan Kaya-Iloilo di Copa Paulino Alcantara 2021. Gol pertama Reyes untuk ADT dicetak saat mengantar timnya meraih kemenangan 9-0 atas Mendiola 1991. Saat ini, ia bermain untuk Kaya-Iloilo.
Dari tahun 2018 hingga 2021, pemain kelahiran 2003 ini telah bermain untuk timnas U18, U19, U23 dan senior Filipina. Meskipun tidak ada gol dalam lima pertandingan bersama timnas senior, dengan bakatnya, Reyes jelas merupakan nama penting dalam AFF Mitsubishi Electric Cup 2022 tahun ini.
Pada laga perdana, Reyes dimasukkan pada babak kedua untuk meningkatkan intensitas serangan karena Filipina tertinggal 2-1 dari Kamboja. Sayang, timnya akhirnya kalah meski sempat menyamakan skor.
Di laga kedua, Reyes dipercaya sebagai starter dan ia langsung membayar kepercayaan sang pelatih dengan mencetak gol indah pada menit ke-12 melalui tembakan dari luar kotak penalti. Performa yang konsisten di laga itu membuat sang pelatih memainkannya hingga waktu penuh.
Pada dua laga tersisa, Reyes dimasukkan pada babak kedua setelah Filipina tertinggal oleh Thailand dan Indonesia, tetapi Reyes tidak mampu memberi banyak perubahan sehingga timnya tetap kalah dan tersingkir.
6.Hakeme Yazid Said (Brunei)
Jika Brunei mendambakan sosok pemain yang bisa menjadi bintang di Asia Tenggara, maka mereka bisa berharap pada sosok Hakeme Yazid Said.
Striker kelahiran 8 Februari 2003 ini memiliki potensi yang sangat besar, dengan kualitasnya sudah teruji dengan nyaris memecah rekor yang dipegang pemain senior timnas Singapura Hariss Harun pada Liga Primer Singapura.
Hakeme dipercaya menjalani debut di Liga Primer Singapura pada Agustus 2019 menghadapi Geylang International dan ia langsung membayar kepercayaan pelatih dengan membukukan gol pembuka yang berujung kemenangan telak 3-0.
Gol yang dicetak pada laga tersebut, membuat Hakeme menjadi pemain termuda kedua yang sukses mengemas gol di Liga Primer Singapura, saat itu ia hanya satu hari lebih tua dari Haris Harrun yang masih memegang rekor pemain termuda yang mencetak gol di kompetisi.
Selain itu, ia juga moncer di kompetisi domestik negaranya dengan menjadi top skor Brunei Premier League 2018/19 dengan sembilan gol plus menjadi pemain muda terbaik kompetisi.
Striker dengan potensi seperti Hariss Harun? Performanya di Piala AFF 2022 jelas harus mendapatkan perhatian!
Pada pertandingan pembuka, Hakeme dipercaya menjadi starter, tetapi dominasi Thailand membuat ia gagal mendapatkan banyak peluang hingga digantikan pada pertengahan babak kedua. Di laga kedua, melawan Filipina, Hakeme kembali menjadi starter dan ia meningkatkan performanya dengan menciptakan satu assist melalui umpan silang akurat, meski sayang timnya tetap kalah 5-1.
Hakeme kemudian kembali memberikan kontribusi dengan satu assist saat Brunei menghadapi Kamboja pada laga pamungkas. Catatan dua assist di turnamen tahun ini akan menjadi bekal berharga bagi Hakeme untuk meningkatkan karirnya di masa depan.
7.Chony Wenpaserth (Laos)
Lincah, berteknik mumpuni, dan punya kecepatan tinggi adalah kelebihan talenta muda Laos Chony Wenpaserth.
Mengidolakan Kaka dari Brasil, Chony bergabung ke tim junior Ezra FC, klub top Laos sejak tahun 2014. Ia melejit dengan cepat, kini menyandang jersey No 9 dan menjadi tumpuan lini depan Ezra.
Di tim nasional, Chony telah memperkuat Laos sejak level U-14 dan selalu tampil produktif untuk negaranya. Setelah mencetak empat gol di Piala AFF U-15 2017, ia membungkus enam gol di babak kualifikasi Piala AFC U-16 2018.
Tidak heran kalau sang striker 20 tahun kemudian dipanggil ke timnas senior di usia belia.
Chony mendapatkan pengalaman berharga di empat laga Piala AFF 2022 dengan diturunkan sebagai starter. Meski Laos pada akhirnya gagal menembus fase gugur setelah hanya memetik satu angka.
8.Hein Htet Aung (Myanmar)
Ketika Hein Htet Aung masuk ke tim akademi Myanmar pada usia 10 tahun, semua tahu bahwa dia adalah talenta muda yang menjanjikan. Tetapi, tidak ada yang menyangka ia memiliki bakat dan kerja keras begitu tinggi sehingga ia bisa menjadi reguler di tim luar negeri sebelum usia 20 tahun.
Setelah enam tahun di Akademi Mandalay, Aung menandatangani kontrak profesional dengan klub kampung halamannya - Hantharwady United - pada usia 16 tahun.
Ia dengan cepat menjadi bintang di klub, pada musim 2020 ia membawa Hantharwady United menembus posisi kedua di liga Myanmar (sebuah rekor klub) dengan Aung mencatatkan enam gol dan sembilan assist plus mendapatkan gelar pemain muda terbaik.
Penampilan apik di Myanmar tersebut membuat klub asal Malaysia, Selangor, merekrutnya. Dan ia mampu memberikan performa yang akan diingat fans saat mencetak dua assist untuk membantu tim menang 4-2 atas Kedah Darul Aman.
Empat laga dipercaya menempati sisi kanan lini depan Myanmar di Piala AFF 2022, Aung belum bisa bicara banyak saat menghadapi rival di grup B, Malaysia, Singapura, Laos dan Vietnam.
9.Farhan Zulkifli (Singapura)
Satu lagi anak muda yang pantas dapat perhatian lebih di AFF Mitsubishi Electric Cup 2022: Farhan Zulkifli dari Singapura.
Lahir pada 10 November dua dasawarsa silam, Farhan menandai debutnya di Liga Primer Singapura bersama Hougang United pada Juni 2019 dengan gol hanya 12 menit usai masuk dari bangku cadangan kontra Home United, mantan klubnya semasa junior.
Di tahun yang sama, sang youngster menerima panggilan memperkuat timnas senior Singapura untuk laga babak kualifikasi Piala Dunia 2022 menghadapi Arab Saudi dan Uzbekistan.
Mampu bermain di segala lini di sisi kiri lapangan, dari bek, gelandang sayap, sampai penyerang sayap, 2022 jadi tahun di mana nama Farhan benar-benar melejit, memainkan peran kunci dalam keberhasilan Hougang menjuarai Piala Singapura.
Bagaimanapun juga, Farhan tidak mendapatkan kesempatan bermain di Piala AFF 2022 hingga di laga terakhir dimasukkan pada menit ke-71 saat menghadapi Malaysia.
10.Chatmongkol Rueangthanarot (Thailand)
AFF Mitsubishi Electric Cup 2022 akan jadi turnamen debut untuk Chatmongkol Rueangthanarot, bek muda Thailand yang disebut calon suksesor Theerathon Bunmathan.
Pernah mengidap asma semasa anak-anak, Chatmongkol menolak menyerah hingga akhirnya berhasil pulih dan mewujudkan impiannya berkarier di lapangan hijau.
Menimba ilmu di akademi Chonburi sejak usia sembilan tahun pada 2013, bek kiri yang juga mampu berperan sebagai sayap kiri serta gelandang bertahan ini meneken kontrak profesional di klub pada 2020.
Sempat dipinjamkan ke tim divisi III Banbueng, Chatmongkol sukses melakukan debut skuad utama dan mematenkan posisi inti sekembalinya ke Chonburi. Musim ini ia sudah mengoleksi 15 penampilan dan mencetak satu gol plus sebiji assist di semua ajang untuk Chonburi.
Tak heran kalau pelatih Alexandre Polking memanggilnya ke skuad senior Thailand setelah sebelumnya Chatmongkol memperkuat timnas U-16, U-19, dan U-23.
Dengan kemampuan tinggi yang telah diperlihatkannya, Chatmongkol disebut-sebut sebagai calon suksesor Theerathon Bunmathan yang notabene idolanya sendiri. Namun, di Piala AFF 2022, ia masih belum mendapat kesempatan bermain.
Rasakan pengalaman bermain bola yang tak tertandingi di kedaibola! Sebagai agen terpercaya untuk tahun 2024, kami menyediakan platform yang aman dan terpercaya untuk para penggemar bola dari seluruh dunia. Apa pun gaya bermain Anda, kami di kedaibola.xyz memiliki sesuatu untuk semua orang.
TELEGRAM : kedaibola_19 Link : kedaibola.click
#kedaibola
#agenterpercaya
#kedaibolaxyz
#agenbola
#agensbo
#kedaibolasport
#kedaibola19
Dari Sieng Chanthea hingga Ilhan Fandi dan Marselino Ferdinan, banyak talenta muda yang siap mencuat di Asia Tenggara, dan ajang Piala AFF menjadi panggung yang sempurna bagi mereka untuk mulai bersinar.
Pada edisi sebelumnya, bek kiri tim nasional Indonesia Pratama Arhan dinobatkan sebagai pemain muda terbaik dan mendapatkan trofi Piala AFF NXGN perdana. Lalu siapa yang akan mengangkat trofi itu di edisi kali ini?
Sepanjang turnamen, GOAL akan menilai para pemain muda ini berdasarkan performa mereka, hingga menganugerahkan pemain terbaik U-21 dengan trofi Piala AFF NXGN.
Lahir pada 9 September 2004, Marselino bergabung dengan tim junior Persebaya Surabaya di usia 14 tahun dan berhasil promosi ke skuad utama hanya dua tahun berselang.
Gelandang serang serbabisa ini melakoni debut Liga 1 pada September 2021, dan dua bulan kemudian mencetak gol liga pertamanya untuk menyelamatkan Persebaya dari kekalahan kontra Arema, memaksakan skor imbang 2-2. โฝ
Masuk daftar 60 talenta muda sepakbola paling menjanjikan versi media Inggris The Guardian pada 2021, Marselino memperkuat Indonesia dari U-16, U-20, U-23, hingga akhirnya beraksi bersama timnas senior untuk kali pertama kontra Timor Leste, Januari 2022. ๐
Di umur 17 tahun 4 bulan dan 18 hari, Marselino merupakan debutan termuda kedua sepanjang sejarah Indonesia, hanya kalah dari Ronaldo Kwateh, dan menjadi pencetak gol termuda Tim Merah-Putih setelah membobol gawang Nepal, Juni kemarin, dalam kemenangan 7-0 di babak kualifikasi Piala Asia 2023.
Duel lini tengah Indonesia dan Kamboja yang ketat membuat Marselino kesulitan mengembangkan permainan di laga perdana Piala AFF 2022, tetapi ia tetap mampu menyuguhkan momen istimewa ketika pergerakannya beberapa kali dilanggar pada area berbahaya dan tentu ketika menyuplai assist untuk gol kedua yang dicetak Witan Sulaeman.
Setelah diistirahatkan saat menghadapi Brunei dan hanya menjadi 'cameo' di tiga menit terakhir saat melawan Thailand. Marselino dipercaya menjadi starter saat bertandang ke Filipina dan tidak mengecewakan pelatih dengan mencetak gol indah di penghujung babak pertama. Marselino kemudian dipercaya sebagai starter pada dua leg semi-final menghadapi Vietnam, meski akhirnya Indonesia harus tumbang dengan agregat 2-0.
Pemain yang bermain di posisi bek kiri ini menjadi pemain yang mendapatkan trofi GOAL NXGN Piala AFF perdana saat dinobatkan sebagai pemain muda terbaik Piala AFF tahun lalu.
Arhan menjadi bagian penting tim nasional Indonesia yang melaju ke pertandingan final melalui performanya yang luar biasa.
Kemampuan menyerang yang agresif di sisi kiri, kontribusi pertahanan yang sangat baik, senjata 'rahasia' lemparan ke dalam jauh, hingga tendangan mematikan yang siap dilepaskan kapan saja.
Performa gemilang tersebut membuat Arhan mendapatkan kesempatan melanjutkan karir sepakbolanya di Jepang bersama Tokyo Verdy.
Sangat layak dinantikan seberapa jauh perkembangan Arhan semenjak mendapatkan gemblengan di Jepang.
Arhan tampil baik di pertandingan perdana Piala AFF 2022 dengan menyumbang satu assist dan memberi keamanan di lini belakang meski sempat membuat satu blunder yang nyaris dimanfaatkan Kamboja. Sayang ia harus ditarik keluar pada awal babak kedua karena cedera.
Di laga ketiga, performa disiplin Pratama Arhan di sisi kiri memaksa Thailand lebih banyak melakukan serangan di sisi kanan pertahanan Indonesia. Kemudian, ia menciptakan assist kedua melalui lemparan ke dalam jauh ciri khasnya untuk membantu Indonesia menang 2-1 di markas Filipina.
Pratama kemudian selalu tampil 90 menit pada dua leg semi-final menghadapi Vietnam, meski akhirnya Indonesia harus tumbang dengan agregat 2-0.
Putra ketiga dari legenda sepakbola Singapura Fandi Ahmad, pada Maret lalu Ilhan bikin sejarah saat turun memperkuat timnas senior kontra Malaysia bersama dua kakak lelakinya, Irfan dan Ikhsan, menandai kali pertama tiga bersaudara sekaligus merumput untuk skuad The Lions.
Itu adalah penampilan internasional kedua untuk Ilhan dari total empat cap yang telah dibukukannya sejauh ini.
Tak bisa dimungkiri, sang ayah berperan besar dalam perjalanan karier pemuda 20 tahun ini. Seperti anak-anak Fandi yang lain, Ilhan diarahkan untuk serius menimba ilmu sepakbola, dikirim untuk belajar dan berlatih di Inggris sebelum pulang dan bergabung ke Young Lions, klub top Singapura yang kesohor dengan akademinya.
Bersinar di Young Lions, Ilhan hijrah menuju Albirex Niigata, tim satelit dari Jepang yang berkompetisi di Liga Primer Singapura. Sang penyerang mengemas total 17 gol (2 untuk Young Lions, 15 bersama Albirex) dalam 20 penampilan liga pada 2022.
Desember ini, Ilhan meneken kontrak dengan tim Divisi II Belgia Deinze. Ia menjadi anak kedua dari Fandi yang merumput di Eropa, mengikuti jejak Ikhsan yang pernah berkarier di Norwegia.
Ilhan tidak mengecewakan di laga perdana Piala AFF 2022 dengan menyumbang gol perdana Singapura di turnamen saat menghadapi Myanmar. Setelah itu, ia gagal memberi kontribusi gol dan ditarik di babak kedua saat melawan Laos dan Vietnam. Pada laga pamungkas melawan Malaysia, ia harus duduk di bangku cadangan karena cedera.
Produk Bati Youth Football Academy milik federasi Kamboja, Chanthea pertama kali mengorbit pada pertengahan 2019 setelah menandai debutnya bersama timnas senior dengan mencetak satu gol dalam kemenangan 2-0 atas Pakistan di Kualifikasi Piala Dunia 2022 di usia baru 16 tahun.
Desember 2019, nama Chanthea masuk buku sejarah sebagai pencetak gol tercepat sepanjang sejarah SEA Games usai membobol gawang Myanmar hanya 18 detik dari sepak mula!
Di level klub, sang penyerang belia memperkuat Boeung Ket FC, memainkan peranan kunci dalam keberhasilan tim menjuarai Liga Primer Kamboja 2020.
Baru berulang tahun ke-20 bulan September kemarin, Chanthea telah mengoleksi 21 penampilan untuk skuad senior Kamboja.
Seperti diprediksi, Chanthea kembali menjadi andalan Kamboja saat menjalani laga perdana melawan Filipina. Meski tidak menyumbang kontribusi assist dan gol, performanya di lini depan sangat membantu tim meraih kemenangan mengejutkan dengan skor 3-2.
Bertandang melawan Indonesia, pergerakan Chanthea sangat berbahaya ketika melancarkan serangan balik, tetapi pertahanan tuan rumah mampu meredamnya sehingga kembali gagal menyumbang kontribusi gol.
Chantea terus menunjukkan pergerakan yang membahayakan di dua laga tersisa, hingga akhirnya ia sukses mencetak gol saat Kamboja menghadapi Thailand di laga pamungkas. Sayang golnya tidak mampu menyelamatkan timnya dari kekalahan, sehingga Kamboja gagal menembus fase gugur.
Pada usia 9 tahun, Reyes bergabung dengan FCB Escola, akademi anggota La Masia yang bergengsi. Kemudian, ia bergabung dengan akademi Santboia FC, di divisi lima Spanyol.
Pada 2021, Reyes bergabung dengan klub Filipina ADT. Dia melakukan debut ADT dalam pertandingan melawan Kaya-Iloilo di Copa Paulino Alcantara 2021. Gol pertama Reyes untuk ADT dicetak saat mengantar timnya meraih kemenangan 9-0 atas Mendiola 1991. Saat ini, ia bermain untuk Kaya-Iloilo.
Dari tahun 2018 hingga 2021, pemain kelahiran 2003 ini telah bermain untuk timnas U18, U19, U23 dan senior Filipina. Meskipun tidak ada gol dalam lima pertandingan bersama timnas senior, dengan bakatnya, Reyes jelas merupakan nama penting dalam AFF Mitsubishi Electric Cup 2022 tahun ini.
Pada laga perdana, Reyes dimasukkan pada babak kedua untuk meningkatkan intensitas serangan karena Filipina tertinggal 2-1 dari Kamboja. Sayang, timnya akhirnya kalah meski sempat menyamakan skor.
Di laga kedua, Reyes dipercaya sebagai starter dan ia langsung membayar kepercayaan sang pelatih dengan mencetak gol indah pada menit ke-12 melalui tembakan dari luar kotak penalti. Performa yang konsisten di laga itu membuat sang pelatih memainkannya hingga waktu penuh.
Pada dua laga tersisa, Reyes dimasukkan pada babak kedua setelah Filipina tertinggal oleh Thailand dan Indonesia, tetapi Reyes tidak mampu memberi banyak perubahan sehingga timnya tetap kalah dan tersingkir.
Striker kelahiran 8 Februari 2003 ini memiliki potensi yang sangat besar, dengan kualitasnya sudah teruji dengan nyaris memecah rekor yang dipegang pemain senior timnas Singapura Hariss Harun pada Liga Primer Singapura.
Hakeme dipercaya menjalani debut di Liga Primer Singapura pada Agustus 2019 menghadapi Geylang International dan ia langsung membayar kepercayaan pelatih dengan membukukan gol pembuka yang berujung kemenangan telak 3-0.
Gol yang dicetak pada laga tersebut, membuat Hakeme menjadi pemain termuda kedua yang sukses mengemas gol di Liga Primer Singapura, saat itu ia hanya satu hari lebih tua dari Haris Harrun yang masih memegang rekor pemain termuda yang mencetak gol di kompetisi.
Selain itu, ia juga moncer di kompetisi domestik negaranya dengan menjadi top skor Brunei Premier League 2018/19 dengan sembilan gol plus menjadi pemain muda terbaik kompetisi.
Striker dengan potensi seperti Hariss Harun? Performanya di Piala AFF 2022 jelas harus mendapatkan perhatian!
Pada pertandingan pembuka, Hakeme dipercaya menjadi starter, tetapi dominasi Thailand membuat ia gagal mendapatkan banyak peluang hingga digantikan pada pertengahan babak kedua. Di laga kedua, melawan Filipina, Hakeme kembali menjadi starter dan ia meningkatkan performanya dengan menciptakan satu assist melalui umpan silang akurat, meski sayang timnya tetap kalah 5-1.
Hakeme kemudian kembali memberikan kontribusi dengan satu assist saat Brunei menghadapi Kamboja pada laga pamungkas. Catatan dua assist di turnamen tahun ini akan menjadi bekal berharga bagi Hakeme untuk meningkatkan karirnya di masa depan.
Mengidolakan Kaka dari Brasil, Chony bergabung ke tim junior Ezra FC, klub top Laos sejak tahun 2014. Ia melejit dengan cepat, kini menyandang jersey No 9 dan menjadi tumpuan lini depan Ezra.
Di tim nasional, Chony telah memperkuat Laos sejak level U-14 dan selalu tampil produktif untuk negaranya. Setelah mencetak empat gol di Piala AFF U-15 2017, ia membungkus enam gol di babak kualifikasi Piala AFC U-16 2018.
Tidak heran kalau sang striker 20 tahun kemudian dipanggil ke timnas senior di usia belia.
Chony mendapatkan pengalaman berharga di empat laga Piala AFF 2022 dengan diturunkan sebagai starter. Meski Laos pada akhirnya gagal menembus fase gugur setelah hanya memetik satu angka.
Setelah enam tahun di Akademi Mandalay, Aung menandatangani kontrak profesional dengan klub kampung halamannya - Hantharwady United - pada usia 16 tahun.
Ia dengan cepat menjadi bintang di klub, pada musim 2020 ia membawa Hantharwady United menembus posisi kedua di liga Myanmar (sebuah rekor klub) dengan Aung mencatatkan enam gol dan sembilan assist plus mendapatkan gelar pemain muda terbaik.
Penampilan apik di Myanmar tersebut membuat klub asal Malaysia, Selangor, merekrutnya. Dan ia mampu memberikan performa yang akan diingat fans saat mencetak dua assist untuk membantu tim menang 4-2 atas Kedah Darul Aman.
Empat laga dipercaya menempati sisi kanan lini depan Myanmar di Piala AFF 2022, Aung belum bisa bicara banyak saat menghadapi rival di grup B, Malaysia, Singapura, Laos dan Vietnam.
Lahir pada 10 November dua dasawarsa silam, Farhan menandai debutnya di Liga Primer Singapura bersama Hougang United pada Juni 2019 dengan gol hanya 12 menit usai masuk dari bangku cadangan kontra Home United, mantan klubnya semasa junior.
Di tahun yang sama, sang youngster menerima panggilan memperkuat timnas senior Singapura untuk laga babak kualifikasi Piala Dunia 2022 menghadapi Arab Saudi dan Uzbekistan.
Mampu bermain di segala lini di sisi kiri lapangan, dari bek, gelandang sayap, sampai penyerang sayap, 2022 jadi tahun di mana nama Farhan benar-benar melejit, memainkan peran kunci dalam keberhasilan Hougang menjuarai Piala Singapura.
Bagaimanapun juga, Farhan tidak mendapatkan kesempatan bermain di Piala AFF 2022 hingga di laga terakhir dimasukkan pada menit ke-71 saat menghadapi Malaysia.
Pernah mengidap asma semasa anak-anak, Chatmongkol menolak menyerah hingga akhirnya berhasil pulih dan mewujudkan impiannya berkarier di lapangan hijau.
Menimba ilmu di akademi Chonburi sejak usia sembilan tahun pada 2013, bek kiri yang juga mampu berperan sebagai sayap kiri serta gelandang bertahan ini meneken kontrak profesional di klub pada 2020.
Sempat dipinjamkan ke tim divisi III Banbueng, Chatmongkol sukses melakukan debut skuad utama dan mematenkan posisi inti sekembalinya ke Chonburi. Musim ini ia sudah mengoleksi 15 penampilan dan mencetak satu gol plus sebiji assist di semua ajang untuk Chonburi.
Tak heran kalau pelatih Alexandre Polking memanggilnya ke skuad senior Thailand setelah sebelumnya Chatmongkol memperkuat timnas U-16, U-19, dan U-23.
Dengan kemampuan tinggi yang telah diperlihatkannya, Chatmongkol disebut-sebut sebagai calon suksesor Theerathon Bunmathan yang notabene idolanya sendiri. Namun, di Piala AFF 2022, ia masih belum mendapat kesempatan bermain.
Rasakan pengalaman bermain bola yang tak tertandingi di kedaibola! Sebagai agen terpercaya untuk tahun 2024, kami menyediakan platform yang aman dan terpercaya untuk para penggemar bola dari seluruh dunia. Apa pun gaya bermain Anda, kami di kedaibola.xyz memiliki sesuatu untuk semua orang.