Pendahuluan
Sepak bola selalu memiliki deretan striker legendaris yang dikenal dengan insting gol tajam dan kemampuan mencetak banyak gol. Namun, ada dua nama yang sering kali tidak mendapatkan perhatian yang layak meski prestasi mereka luar biasa: Olivier Giroud dan Edin Dzeko. Keduanya merupakan duo striker yang bisa dibilang diremehkan oleh banyak kalangan, padahal mereka telah mencapai pencapaian yang menakjubkan dan mampu melewati batas pencapaian striker-legenda di berbagai kompetisi top Eropa.
1. Olivier Giroud: Kekuatan di Balik Ketenangan
Olivier Giroud, striker asal Prancis, sering dianggap kurang mencolok jika dibandingkan dengan para striker lain yang lebih flamboyan, seperti Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi. Meski demikian, Giroud adalah pemain yang selalu hadir di momen penting. Ia dikenal dengan postur tubuh tinggi besar, teknik bermain yang matang, serta kemampuan menyelesaikan peluang dengan sangat efisien. Banyak yang mungkin lupa bahwa ia telah mencetak lebih dari 300 gol sepanjang karir profesionalnya, baik di klub maupun tim nasional.
Puncak karir Giroud dapat dilihat pada penampilannya di Piala Dunia 2018, di mana ia tidak mencetak satu gol pun, namun berperan penting dalam membawa Prancis meraih trofi. Keahliannya dalam menjadi pemantul bola dan mengalirkan bola kepada rekannya yang lebih tajam menjadikannya penyerang yang tak tergantikan, meski tidak selalu menjadi pencetak gol utama.
Di level klub, Giroud juga berhasil membawa berbagai tim besar seperti Montpellier, Arsenal, Chelsea, dan AC Milan meraih kesuksesan. Bersama Chelsea, ia memenangkan Liga Europa dan Piala FA, sedangkan dengan AC Milan ia mengangkat trofi Serie A pada 2022 setelah sembilan tahun puasa gelar. Keberhasilan ini menambah deretan pencapaian impresif yang membuktikan bahwa Giroud adalah striker kelas dunia, meski sering kali tidak diperhitungkan.
2. Edin Dzeko: Penyihir Gol dari Bosnia
Dzeko, striker asal Bosnia-Herzegovina, juga merupakan figur yang sering kali diremehkan meski memiliki karir yang cemerlang. Dzeko dikenal dengan kekuatan fisiknya, kemampuan mencetak gol dengan kedua kaki, serta kehebatannya dalam situasi bola udara. Karir internasionalnya bersama Bosnia-Herzegovina dan klub-klub besar Eropa menunjukkan bahwa ia adalah striker yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Sama seperti Giroud, Dzeko sering kali menjadi "silent killer" di dalam lapangan. Meskipun namanya tidak selalu menghiasi headline media, kontribusinya dalam setiap tim yang ia bela sangat besar. Saat bersama Wolfsburg, ia membawa klub tersebut meraih gelar Bundesliga pada 2009. Namun, mungkin yang paling terkenal adalah perannya di Manchester City, di mana ia menjadi bagian dari tim yang mengakhiri puasa gelar Liga Premier Inggris pada 2012, bahkan mencetak gol-gol penting yang membawa City meraih gelar.
Setelah itu, Dzeko melanjutkan karirnya di AS Roma dan Inter Milan, di mana ia terus membuktikan dirinya sebagai pencetak gol ulung. Di Inter, meski sudah berada di usia senja dalam karirnya, Dzeko tetap menjadi mesin gol utama yang membantu tim meraih Scudetto pada 2021-2022, dan selalu menjadi andalan di setiap musim.
3. Mengapa Mereka Diremehkan?
Mungkin alasan utama mengapa Giroud dan Dzeko sering kali tidak mendapat perhatian adalah karena gaya permainan mereka yang lebih "tenang" dan tidak sering kali mencuri perhatian media dengan gaya hidup mewah atau pernyataan kontroversial. Mereka bukan pemain yang selalu berada di sorotan kamera, dan karir mereka tidak banyak dihiasi dengan kontroversi. Namun, apa yang dilakukan kedua striker ini di lapangan tidak bisa dianggap sepele. Mereka adalah pemain yang memiliki keahlian dalam situasi-situasi krusial dan menunjukkan bahwa ketajaman seorang striker tidak selalu harus dilihat dari jumlah gol saja, tetapi juga kontribusi keseluruhan terhadap tim.
4. Statistik dan Pencapaian yang Mengesankan
Secara statistik, baik Giroud maupun Dzeko sudah melampaui banyak striker legendaris. Misalnya, Giroud telah mencetak lebih dari 120 gol di Liga Premier Inggris, mengalahkan sejumlah nama besar seperti Thierry Henry dan Alan Shearer dalam hal jumlah gol. Dzeko, di sisi lain, sudah mencetak lebih dari 250 gol sepanjang karir profesionalnya, mengalahkan legenda-legenda seperti Raul dan David Villa dalam hal jumlah gol klub.
Kedua striker ini membuktikan bahwa meskipun mereka tidak selalu mendapat sorotan utama, kualitas dan kontribusi mereka untuk tim sangatlah penting. Dengan ketenangan, dedikasi, dan konsistensi, mereka telah membuktikan diri sebagai dua striker yang mampu melewati deretan legenda besar, meski sering kali berada di balik bayang-bayang para nama besar tersebut.
Kesimpulan
Olivier Giroud dan Edin Dzeko adalah contoh nyata bahwa keberhasilan seorang striker tidak selalu diukur dari popularitas atau jumlah pencapaian individu yang bersifat mencolok. Mereka adalah para "unsung heroes" dalam sepak bola modern, yang meski tidak selalu mendapatkan perhatian besar, tetap memiliki pengaruh besar dalam dunia sepak bola. Dengan pencapaian mereka yang mengesankan, baik di level klub maupun internasional, Giroud dan Dzeko patut dihargai dan dikenang sebagai dua striker hebat yang berhasil melampaui banyak legenda besar di era mereka.
kedaibola=telegram
kedaibola.click
Puncak karir Giroud dapat dilihat pada penampilannya di Piala Dunia 2018, di mana ia tidak mencetak satu gol pun, namun berperan penting dalam membawa Prancis meraih trofi. Keahliannya dalam menjadi pemantul bola dan mengalirkan bola kepada rekannya yang lebih tajam menjadikannya penyerang yang tak tergantikan, meski tidak selalu menjadi pencetak gol utama.
Di level klub, Giroud juga berhasil membawa berbagai tim besar seperti Montpellier, Arsenal, Chelsea, dan AC Milan meraih kesuksesan. Bersama Chelsea, ia memenangkan Liga Europa dan Piala FA, sedangkan dengan AC Milan ia mengangkat trofi Serie A pada 2022 setelah sembilan tahun puasa gelar. Keberhasilan ini menambah deretan pencapaian impresif yang membuktikan bahwa Giroud adalah striker kelas dunia, meski sering kali tidak diperhitungkan.
Sama seperti Giroud, Dzeko sering kali menjadi "silent killer" di dalam lapangan. Meskipun namanya tidak selalu menghiasi headline media, kontribusinya dalam setiap tim yang ia bela sangat besar. Saat bersama Wolfsburg, ia membawa klub tersebut meraih gelar Bundesliga pada 2009. Namun, mungkin yang paling terkenal adalah perannya di Manchester City, di mana ia menjadi bagian dari tim yang mengakhiri puasa gelar Liga Premier Inggris pada 2012, bahkan mencetak gol-gol penting yang membawa City meraih gelar.
4. Statistik dan Pencapaian yang Mengesankan
Secara statistik, baik Giroud maupun Dzeko sudah melampaui banyak striker legendaris. Misalnya, Giroud telah mencetak lebih dari 120 gol di Liga Premier Inggris, mengalahkan sejumlah nama besar seperti Thierry Henry dan Alan Shearer dalam hal jumlah gol. Dzeko, di sisi lain, sudah mencetak lebih dari 250 gol sepanjang karir profesionalnya, mengalahkan legenda-legenda seperti Raul dan David Villa dalam hal jumlah gol klub.
Kedua striker ini membuktikan bahwa meskipun mereka tidak selalu mendapat sorotan utama, kualitas dan kontribusi mereka untuk tim sangatlah penting. Dengan ketenangan, dedikasi, dan konsistensi, mereka telah membuktikan diri sebagai dua striker yang mampu melewati deretan legenda besar, meski sering kali berada di balik bayang-bayang para nama besar tersebut.