Pekan ini, Serie A kembali menyuguhkan pertandingan menarik yang melibatkan Fiorentina melawan Udinese dan Internazionale menghadapi Como. Kedua laga ini menyajikan dinamika berbeda namun sama-sama penting bagi perjalanan musim kedua tim.

Fiorentina vs Udinese: Tekanan untuk Konsistensi

Fiorentina menyambut Udinese di Stadio Artemio Franchi dengan semangat untuk memperkuat posisi mereka di papan tengah Serie A. La Viola, yang dikenal dengan gaya permainan menyerang, ingin memanfaatkan laga kandang untuk kembali ke jalur kemenangan setelah beberapa hasil kurang memuaskan.

Babak Pertama: Dominasi Awal Fiorentina

Pada menit-menit awal, Fiorentina langsung menunjukkan inisiatif menyerang. Pemain sayap mereka, Nicolas Gonzalez, menjadi ancaman utama dengan dribel tajamnya. Gol pertama tercipta pada menit ke-20 melalui tendangan bebas indah Giacomo Bonaventura. Udinese, yang mengandalkan permainan serangan balik, tampak kesulitan menahan tekanan Fiorentina.

Namun, Udinese mulai menemukan ritme mereka menjelang akhir babak pertama. Melalui kombinasi antara Lazar Samardzic dan Beto, mereka nyaris menyamakan kedudukan, tetapi penyelesaian akhir yang kurang tenang membuat skor tetap 1-0 hingga turun minum.

Babak Kedua: Perlawanan Udinese

Masuk di babak kedua, Udinese tampil lebih agresif. Pada menit ke-55, mereka berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Beto yang memanfaatkan umpan silang Roberto Pereyra. Fiorentina merespons dengan memasukkan Luka Jovic untuk menambah daya gedor. Strategi ini membuahkan hasil pada menit ke-78 saat Jovic mencetak gol kemenangan melalui sundulan akurat.

Laga berakhir dengan skor 2-1 untuk Fiorentina. Kemenangan ini penting bagi mereka untuk tetap bersaing di zona Eropa, sementara Udinese harus kembali bekerja keras untuk memperbaiki performa tandang mereka.

Internazionale vs Como: Kelas Berbeda

Di laga lain, Internazionale menghadapi Como di Giuseppe Meazza. Sebagai salah satu tim terkuat di Serie A, Inter diunggulkan untuk meraih kemenangan mudah melawan tim promosi Como. Namun, pertandingan ini tetap menghadirkan beberapa kejutan.

Babak Pertama: Dominasi Total Inter

Inter langsung menguasai jalannya pertandingan sejak peluit awal dibunyikan. Dengan lini tengah yang dikomandoi Nicolo Barella dan Hakan Calhanoglu, Inter terus mengepung pertahanan Como. Gol pembuka tercipta pada menit ke-15 melalui Lautaro Martinez yang memanfaatkan assist terukur dari Denzel Dumfries.

Keunggulan Inter bertambah pada menit ke-33 melalui gol jarak jauh Calhanoglu. Como nyaris tidak bisa keluar dari tekanan dan hanya sesekali mencoba serangan balik, yang dengan mudah dipatahkan oleh lini belakang Inter.

Babak Kedua: Peluang untuk Pemain Muda

Dengan keunggulan dua gol, pelatih Simone Inzaghi memutuskan untuk memberikan kesempatan kepada beberapa pemain muda seperti Giovanni Fabbian dan Valentin Carboni. Meski tempo permainan sedikit menurun, Inter tetap mendominasi. Gol ketiga hadir pada menit ke-70, kali ini melalui Joaquin Correa yang memanfaatkan kesalahan kiper Como.

Como berhasil mencetak gol hiburan pada menit ke-85 lewat sepakan Davide Cerri, tetapi itu tidak cukup untuk mengubah hasil akhir. Inter menang dengan skor 3-1 dan memperkokoh posisi mereka di puncak klasemen sementara Serie A.

Kesimpulan

Dua pertandingan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi masing-masing tim di Serie A. Fiorentina menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk bersaing di level tinggi jika mampu menjaga konsistensi. Di sisi lain, Internazionale kembali membuktikan kedalaman skuad mereka dengan performa solid, bahkan saat memberikan kesempatan kepada pemain muda.

Bagi penggemar Serie A, pekan ini memberikan tontonan yang memuaskan sekaligus menjadi pengingat betapa kompetitifnya liga ini. Dengan musim yang masih panjang, semua tim memiliki peluang untuk bangkit dan mengejutkan lawan-lawannya.

kedaibola = telegram

id_IDIndonesian