Strategi Unik Mikel Arteta

Mikel Arteta menerapkan strategi yang tidak biasa saat Arsenal menghadapi PSV Eindhoven pada leg pertama babak 16 Besar Liga Champions, Rabu (5/3) dini hari WIB. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Philips ini, Arsenal tidak hanya menang telak 7-1, tetapi juga menggunakan pendekatan unik dengan menurunkan enam pemain berposisi full-back.

Kemenangan besar Arsenal diperoleh berkat gol-gol dari Jurrien Timber, Ethan Nwaneri, Mikel Merino, Martin Odegaard (2 gol), Leandro Trossard, dan Riccardo Calafiori. Sementara PSV hanya mampu mencetak satu gol lewat penalti Noa Lang.

Namun, di balik kemenangan besar ini, salah satu keputusan taktis yang paling menarik adalah pemanfaatan enam full-back dalam satu pertandingan. Apa yang sebenarnya direncanakan oleh Arteta?

Arteta Memainkan 6 Full-back dalam 1 Laga

Salah satu hal yang paling mencolok dalam laga ini adalah keputusan Arteta untuk menurunkan enam full-back. Arsenal bahkan bermain tanpa penyerang murni, di mana Mikel Merino di percaya mengisi lini depan. Berikut adalah susunan dan perubahan pemain full-back dalam pertandingan ini:

1. Jurrien Timber (Right-Back) – Timber tampil sebagai starter dan mencetak satu gol.
2. Lewis-Skelly (Left-Ba ck) – Berperan sebagai bek kiri namun di tarik keluar pada menit ke-35.
3. Riccardo Calafiori (Left-Back) – Masuk menggantikan Lewis-Skelly & mencetak satu gol serta satu assist.
4. Oleksandr Zinchenko (Left-Back) – Masuk pada menit ke-71 untuk menggantikan Thomas Partey & bermain lebih ke tengah.
5. Kieran Tierney (Left-Back) – Masuk pada menit ke-77 untuk memberikan tenaga baru.
6. Ben White (Right-Back) – Masuk pada menit ke-77 dan memberikan kestabilan di pertahanan.

Formasi ini tentu tidak biasa, mengingat biasanya sebuah tim hanya memiliki dua full-back dalam satu pertandingan. Namun, Arteta tampaknya memiliki alasan kuat untuk menerapkan strategi ini.

Apa yang Dipikirkan Mikel Arteta?

Meskipun terlihat aneh, strategi ini terbukti efektif. Beberapa full-back yang dimainkan bahkan berkontribusi dalam mencetak gol dan menciptakan peluang. Arteta sendiri mengungkapkan kepuasannya terhadap performa para pemainnya, terutama Calafiori dan Timber.

“Anda memiliki Jurrien yang mencetak gol sundulan sebagai bek sayap dan Anda memiliki Calafiori dengan pergerakan seperti pemain nomor 9 dan mencetak gol dengan kaki kanannya, itulah yang saya bicarakan,” kata Arteta.

Arteta juga tampaknya ingin menguji kemampuan para pemainnya dalam berbagai peran, terutama dalam skema menyerang. Kehadiran Zinchenko di lini tengah misalnya, menunjukkan fleksibilitas taktik yang bisa digunakan Arsenal di masa depan.

Sementara itu, keputusan untuk menarik Lewis-Skelly keluar lebih awal kemungkinan besar adalah langkah preventif. Arteta menyadari bahwa pemain muda tersebut berisiko mendapatkan kartu merah karena beberapa tekel berbahaya.

Kesimpulan

Dengan memainkan enam full-back dalam satu laga, Arteta menunjukkan keberaniannya dalam bereksperimen dengan susunan pemain.

Strategi ini tidak hanya memberikan hasil positif, tetapi juga memperlihatkan bahwa Arsenal memiliki kedalaman skuad yang mampu menjalankan berbagai skema permainan. Jika strategi ini terbukti sukses, bukan tidak mungkin Arteta akan mencoba pendekatan serupa di laga-laga berikutnya.

https://kedaibola.click/

id_IDIndonesian